BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Para akademisi dan praktisi
meramalkan bahwa media massa akan mengalami perubahan secara drastic baik
sifat, peran, maupun jenisnya. Terutama peran media massa, di waktu yang akan
datang, banyakk media massa lebih banyak mengambil peran sebagai institusi
produktif daripada sebagai institusi edukasi. Hal ini di sebabkan karena
perubahan sosial yang begitu cepat dan tuntutan-tuntutan pemilik modal yang
begitu kuat sehingga siapa pun yang telah memilih bekerja di media massa akan
memiliki visi yang sama, yaitu” menyelamatkan diri” dengan menyelamatkan
medianya dari kebangkrutan atau dari larinya pemilik modal.
Menghadapi
persoalan ini, maka secara substansial sebenarnya media massa sudah bermasalah,
dimana visi dan misi media massa secara substansial pula sudah berubah. Kalau
secara teori media massa adalah institusi
yang berfungsi memberi : informasi,edukasi,dan hiburan, maka media massa
akan datang tidak lagi menjadi institusi edukasi dalam pengertian sesungguhnya
akan tetapi lebih banyak menjadi institusi pemberi informasi yang tidak
edukatif dan penyaji hiburan yang tidak edukatif pula. Dengan demikian, maka
media massa akan sangat dekat dengan sumber-sumber anomi masyarakat, dengan
kata lain, media massa memiliki sisi gelap. Sehingga media massa saat
ini,menjadi lembaga yang di stigmakan sebagai institusi “penghasut “pencetus
kerusuhan, pencetus masalah sosial dan sebagainya. Sementara para wartawannya
sendiri menjadi pribadi-pribadi yang “ditakuti”,karena sering bekerja
secaratidak professional sehingga banyak merugikan orang lain dan
masyarakatnya.
Jadi,wajah
ganda media massa menjadi profil utama industry media massa saat ini karena di
satu sisi ia mananamkan diri sebagai agen(agent of change)perubahan dalam
pengertian yang sesungguhnya,namun di sisi lain ia juga sebagai agen perusak(agent
of destroyer)dan pemicu masalah-masalah sosialdi masyarakatnya.
Secara
umum di masyarakat berkembang dua nilai yang sama-sama dipahami dan dilakukan
oleh masyarakat, yaitu nilai-nilai kemanusiaan (humanisme) dan nilai-nilai kehewanan.
Secara umum pula masyarakat bekerja keras agar nilai-nilai yang dianut oleh
seluruh masyarakat,namun secara alamiah pula nilai-nilai kehewanan itu
berkembang menurut nalurinya sendiri secara liar dan bebas serta secara
diam-diam dianut oleh sebagian masyarakat.
Namun justru kondisinya bertolak belakang dari yang di
harapkan ,bahwa media massa saat ini justru miskin dari fungsi edukasi
nilai-nilai kemanusiann,media massa justru lebih banyak menjadi corong provokasi
nilai-nilai kehewanan,seperti materialisme, hedonisme, seks, konsumerisme,kekerasan,sukelarisme,mistisme,dan
semacamnya yang semua itu menurut banyak kalangan sebagai sumber pemicu
berbagai persoalan sosial di masyarakat
saat ini.
B. Rumusan
Masalah
1)
Jelaskan
Masalah-Masalah Sosial Dari Media Massa ?
2)
Jelaskan
Macam-Macam Tayangan Mistik Dan Tahayul ?
3)
Jelaskan
Tentang Pembunuhan Karakter Dari Media Massa ?
C. Tujuan
Masalah
1)
Untuk
Mengetahui Masalah-Masalah Sosial Dari Media Massa !
2)
Untuk
Mengetahui Macam-Macam Tayangan Mistik Dan Tahayul !
3)
Untuk
Mengetahui Penjelasan Tentang Pembunuhan Karakter Dari Media Massa !
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Mistisme
Dan Tahayul
Akhir- akhir ini tayangan mistik di
media massa, khususnya televisi menjadi sebagai salah satu mindstream di antara
berbagai mindstrem yang lain yang ada di
media massa. Pada mulanya tanyangan mistis dan tahayul lebih banyak berupa pemberitaan,kemudiaan
menjadi tayangan sinetron yang berbasis tradisi masyarakat, namun akhir-akhir
ini tayangan-tanyangan mistisme itu lebih
banyak di kemas dengan tayangan keagamaan,terutama islam.karena itu, mistik dan
tahayul seperti yang di sajikan di media massa di pahami oleh masyarakat
sebagai mistik dan tahayul dalam konsep masyarakat, yaitu sarat dengan suasana
misteri,kengerian,mencekam,horor,dan sebagainya.
Kebutuhan
masyarakat terhadap hiburan macam ini adalah sebuah petualangan batin
masyarakat untuk menjawab rasa ingin tahu mereka terhadap misteri fisika
(mistik) atau rasa ingin tahu pada dunia lain, dunia mistik yang tidak terjawab
itu.jadi, kebiasaan masyarakat menonton tayangan mistik merupakan cara lain
yang dilakukan masyarakat selama ini, meneruskan kebiasaan menelusuri dunia
mistik yang dilkukukan dengan cara-cara lain untuk menjelajahi dunia ini
seperti pergi ke dukun, mendengar tuturan cerita-cerita mistik dari seseorang,
membaca buku-buku cerita horror dan sebagainya.
Dengan
demikian tesis kita bahwa sebenarnya apa yang di lakukan oleh televisi dengan
menayangkan film-film mistik, horror,dan sebagainya itu adalah sebuah refleksi
sosiologis yang di gambarkan sebagaimana fenomena itu hidup dalam alam kognitif
di berbagai masyarakat.artinya, tayangan-tayangan mistik itu adalah sesuatu
yang di butuhkan masyarakat, sesuatu budaya, tradisi yang juga di alami
masyarakat sebagai bentuk petualangan untuk menjawab misteri yang selama ini
menjadi problem batiniah masyarakat dan sekarang media televise dapat
menyuguhkannya.
1. Macam-Macam
Tayangan Mistik Dan Tahayul
Sehubungan denga pemjelasan di atas, konsep tayangan(
film ) mistik itu terutama di televise,dapat di kategorikan dalam beberapa
bentuk, :
a)
Mistik_semi sains, yaitu film-film mistik yang berhubungan dengan fiksi
ilmiah. Contoh : manusia harimau, tayangan pertunjukan Deddy Corbuzzer.
b) Mistik_fiksi, yaitu film mistik hiburan yang tidak masuk akal,
bersifat fiksi , atau hanya sebuah fiksi yang di filmkan untuk menciptakan dan
menyajikan misteri, suasana yang mencekam, kengerian kepada pemirsa. Contoh :
film kartun seperti popeye, batman, alien.dll.
c)
Mistik-horor,yaitu film mistik yang lebih banyak mengeksploitasi
dunia lain, seperti hubunganya dengan jin, setan,santet, balas dendam, kematian
tidak wajar, penyiksaan,dll.
B. Pelecehan
Seksual Dan Pornmedia
Masalah tubuh manusia
sebagai objek porno, sebenarnya telah lama menjadi polemic dihampir semua masyarakat
disebabkan karena adanya dua kutub dalam menilai tubuh mannusia “terutama
perempuan” sebagai objek seks. Pertama,
kelompok yang memuja-muja tubuh sebagai objek seks serta merupakan sumber kebahagiaan,kesenangan,
keintiman,status sosial, dan seni. Kelompok ini memuliakan seks sebagai karunia
tuhan kepada manusia. Seks juga dipandang sebagai sumber ketenangan batin,
sumber inspirasi bahkan salah satu tujuan akhir perjuangan manusia. Kedua, kelompok yang menuduh seks
sebagai objek maupun subjek dari sumber malapetaka bagi kaum perempuan itu
sendiri.
Pergeseran Konsep Pornografi
Saat ini ketika masyarakat
sudah terbuka, kemajuan tekhnologi komunikasi terus berkembang, maka konsep
pornografi juga telah bergeser dan berkembang. Karena secara garis besar, dalam
wacana porno atau penggambaran tindakan pencabulan(pornografi) kontemporer, ada
beberapa varian pemahaman porno yang dapat di konseptualisasikan, seperti
pornografi, pornoteks, pornosuara, pornoaksi. Dalam kasus tertentu semua
kategori konseptual itu dapat menjadi sajian dalam satu media, sehinggan
melahirkan konsep baru yang dinamakan pornmedia.
a) Pornografi
Pornografi adalah
gambar-gambar prilaku pencabulan yang lebih banyak menonjolkan tubuh dan alat
kelamin manusia. Pornografi dapat diperoleh dalam bentuk foto,poster,gambar
video,film,dll.
b) Pornoteks
Adalah karya pencabulan yang
di tulis sebagai naskah cerita atau berita dalam berbagai versi hubungan
seksual,dalam berbagai bentuk narasi,konstruksi cerita,pengalaman pribadi
secara vulgar,buku-buku komik yang porno.
c) Pornosuara
Yaitu suara/ tuturan,
kata-kata dan kalimat-kalimat yang di ucapkan seseorang yang langsung atau
tidak langsung bahkan secara halus melakukan rayuan seksual, suara atau tuturan
tentang objek seksual atau aktivitas seksual.
d) Pornoaksi
Adalah suatu penggambaran
aksi gerakan, lenggokan,liukan tubuh, peninjolan bagian-bagian tubuh yang
dominan memberi rangsangan seksual sampai dengan aksi mempertontonkan panyudara
dan alat vital yang tidak disengaja atau disengaja untuk memancing bangkitnya
nafsu seksual yang melihatnya.
e) Pornomedia
Konsep pornomedia meliputi
realitas porno yang diciptakan oleh media, seperti antara lain gambar dan teks
porno yang di muat oleh media cetak, film-film porno yang ditayangkan di
televise,dan lain-lain.
C. Kekerasan
Perempuan Di Media Massa
a) Citra
Kekerasan Perempuan
Eksploitasi
perempuan dalam pencitraan media massa tidak saja karena kerelaan perempuan,
namun juga karena kebutuhan kelas sosial itu sendiri, sehingga mau ataupun
tidak kehadiran perempuan menjadi sebuah kebutuhan dalam kelas sosial tersebut.
Sayangnya kehadiran perempuan dalam kelas sosial itu masih menjadi bagian dari
refleksi realitas sosial masyarakatnya, bahwa perempuan selalu menjadi
subordinat kebudayaan laki-laki. Dalam kehidupan sosial, hubungan perempuan dan
laki-laki, posisi perempuan selalu di tempatkan pada posisi orang belakang,
perempuan selalu yang kalah namun sebagai pemuas pria, pelengkap dua laki-laki.
b) Kekuasaan
Laki-Laki Atas Perempuan : Ciptaan Kapitalisme
Secara global struktur
muatan pemberitaan media massa pada umumnya belum secara seimbang merespon
kepentingan perempuan. Pemberitaan media massa umumnya memberikan ruang public
laki-laki.. mulai dari persoalan Negara, politik, militer, olehraga,
pemerintahan local, sampai dengan berbagai wacana public laki-laki lainnya.
Namun ketika ada pemberitaan masalah perempuan, sorotan menjadi domestic,
seperti keterampilan rumah tangga, pengasuhan anak, kosmetika dan kecantikan
terkecuali ketika ada took public perempuan, abru kemudian menjadi berita utama.
D. Kekerasan
Dan Sadisme
Kekerasan dan sadismE media
massa dapat di sangsikan mulai dari film kekerasan, film horror, sampai dengan
tayangan kriminalitas , seperti derap hukum,patrol, tikam,dan sebagainya.
Kekerasan media massa bisa muncul secara fsik maupun verbal bagi media
televise, dari kekerasan dengan kata-kata sampai dengan saiaran-siaran
rekonstruksi kekerasan yang dapat di tonton di televisi. Bentuk kekerasan dan sadisme media massa
dengan modus yang sama di semua media massa baik cetak maupun elektronika lebih
banyak menonjolkan kengerian dan keseraman dimana tujuan pemberitaan itu
sendiri.
Kekerasan
di media massa terdiri dari beberapa macam,: (1). Kekerasan terhadap diri
sendiri, seperti bunuh diri. (2). Kekerasan kepada orang lain. (3) kekerasan
kolektif, seperti perkelahian missal. (4). Kekerasan dengan skala yang lebih
besar, seperti peperangan dan terorisme.
E. Pembunuhan
Karakter ( Charakcter Assassination )
Pembunuhan karakter adalah
juga kejahatan seseorang terhadap orang lain, karena tidak seorang pun berhak
menghalangi seseorang untuk mengkarya mengekspresikan diri dan mengembangkan
karakternyadi masyarakat. Dampak kejahatan semacam ini sangat luas, setiap
upaya membunuh karakter seseorang apalagi melalui media massa pasti berdampak
kepada keluarga orang itu, berdampak pada lingkunganya, apalagi kejahatan itu
di lakukan dalam skala internasional, maka akan merusak citra bangsa itu pada
skla internsional.
F. Tayangan
Dan Pemberitaan Yang Tidak Bermutu
Sebagaimana
telah kita ketahui bahwa semua aktivitas manusia di masyarakat harus bermanfaat
bagi manusia pada umumnya baik itu imu pengetahuan, seni, kreativitas, dan
budaya, semuanya harus mendukung bagi berkembangnya sifat-sifat budaya manusia
yang bermoral dan beradab. Dengan demikian berbagai kreativitas, seni, budaya
dan ilmu pengetahuan yang sengaja menjerumuskan manusia kepada sifat-sifat
kehewanan, menjadi sesuatu yang buruk bagi masyarakatnya. Demikian pula media massa apabila menonjolkan
tayangan-tayangan yang mendorong tumbuhnya sifat-sifat kehewanan, maka pasti
informasi-informasi dan pemberitaan itu menjadi tak bermutu untuk meningkatkan
kualitas nilai dan budaya manusia dan masyarakatnya.
G. Penggunaaan
Telepoon Genggam Yang Mencemaskan
Telepon
genggam adalah media komunikasi modern yang bermanfaat kepada manusia. Namun
akhir-akhir ini,HP berkembang kearah yang mencemaskan. Pertama, kuantitas Hp berkembang dalam jumlah yang sangat besar
seirama dengan prodisen-produsen Hp memproduksi Hp murah yang masa penggunaanya
terbatas sehingga diperikrakan akan menjadi limbah yang menghawatirkan di
dunia. Kedua,Hp berkembang ke arah disfungsi sosial, dimana penggunaan Hp
dapat merusak sendi-sendi hubungan sosial masyarakat. Seperti umpamanya Hp di
gunakan sebagai alat pemantik bom yang dapat meneror masyarakat.
H. Penggunaan
Telepon Untuk Menipu Dan Pornosuara
Menggunakan telepon untuk
menipu dan menjual pornosuara merupakan masalah tersendiri di masyarakat saat
ini. Bahaya pornosuara sudah dapat di bayangkan sebagaimana dijelaskan di muka,
namun disfungsi media macam ini merupakan hal yang sudah sering kita dapatkan
di masyarakat seperti wanita yang menjual suara dan rayuan-rayuan seksual
melalui telepon. Disfungsi media telepon ini mejadi masalah sosial di
masyarakat karena media telepon telah menjadi media penyebaran porno di
masyarakat. Telepon juga menjadi alat utama untuk menipu masyarakat, para
penipu telah mebangun konsep jaringan telepon untuk menipu orang , bahkan
mereka sanggup mengkoneksikan jaringan telepon,internet,ATM dan Pin BANK untuk
membobol Bank.
I. Runtuhnya
Media Cetak
Berbagai
analisis memperikirakan bahwa salah satu pemicu hancurnya media cetak adalah
factor televise dan internet. Pendengar televise di amerika sebesar 70% dan
sebanyak 40% warga amerika berusia di bawah 30 tahun menggunakan referensi
internet untuk mendapatkan berita nasional dan internasional. Ada pula yang
mengatakan bahwa hancurnya media cetak di dunia juga di sebut-sebut karena
factor Bush, presiden amerika ini telah menjalankan suatu kebijakan luar negri
amerika yang merugikan banyak pihak, terutama citra amerika yang makin buruk ,
ekonomi amerika yang terus merosot dan lahirnya terorisme dunia dari kelompok
islam radikal.
BAB III
PENUTUP
1)
Kesimpulan
a)
Macam-Macam
Tayangan Mistik Dan Tahayul
a.
Mistik_semi sains, yaitu film-film mistik yang berhubungan dengan fiksi
ilmiah. Contoh : manusia harimau, tayangan pertunjukan Deddy Corbuzzer.
b. Mistik_fiksi, yaitu film mistik hiburan yang tidak masuk akal,
bersifat fiksi , atau hanya sebuah fiksi yang di filmkan untuk menciptakan dan
menyajikan misteri, suasana yang mencekam, kengerian kepada pemirsa. Contoh :
film kartun seperti popeye, batman, alien.dll.
c.
Mistik-horor,yaitu film mistik yang lebih banyak mengeksploitasi
dunia lain, seperti hubunganya dengan jin, setan,santet, balas dendam, kematian
tidak wajar, penyiksaan,dll.
b)
Ada
beberapa varian pemahaman porno yang dapat di konseptualisasikan, seperti
pornografi, pornoteks, pornosuara, pornoaksi. Dalam kasus tertentu semua
kategori konseptual itu dapat menjadi sajian dalam satu media, sehinggan
melahirkan konsep baru yang dinamakan pornmedia.
c)
Kekerasan
di media massa terdiri dari beberapa macam,: (1). Kekerasan terhadap diri
sendiri, seperti bunuh diri. (2). Kekerasan kepada orang lain. (3) kekerasan
kolektif, seperti perkelahian missal. (4). Kekerasan dengan skala yang lebih
besar, seperti peperangan dan terorisme.
2) Saran
Dengan
rampungnya makalah ini, mudah-mudahan dapat di jadikan sebagai referensi untuk
lebih meningkatkan kualitas intelektual kita dalam memahami hal-hal yang
menjadi masalah-masalah dari media massa.
1 komentar:
TEMBAITH RAE MATHEMBEE's - suppliers of metal
› › TEMBAITH-RAE-MATHEMBEE's. 3.1.2 mens titanium earrings As seen in pictures. TEMBAITH RAE MATHEMBEE's. 2.7 mens wedding bands titanium The two citizen super titanium armor of the three are found together in a titanium (iv) oxide metal babyliss pro nano titanium curling iron box.
Posting Komentar